Thursday, January 24, 2013

Di sini kita pernah bertemu
Mencari warna seindah pelangi
Ketika kau mengulurkan tanganmu
Membawaku ke daerah yang baru
Dan hidupku kini ceria

Kini dengarkanlah
Dendangan lagu tanda ingatanku
Kepadamu teman
Agar ikatan ukhuwah kan
Bersimpul padu

Kenangan bersamamu
Takkan ku lupa
Walau badai datang melanda
Walau bercerai jasad dan nyawa

Mengapa kita ditemukan
Dan akhirnya kita dipisahkan
Munkinkah menguji kesetiaan
Kejujuran dan kemanisan iman
Tuhan berikan daku kekuatan

Mungkinkah kita terlupa
Tuhan ada janjinya
Bertemu berpisah kita
Ada rahmat dan kasihnya
Andai ini ujian
Terangilah kamar kesabaran
Pergilah derita hadirlah cahaya

BROTHERS-UNTUKMU TEMAN
……………………………………………..
18-23 Januari 2013
Jogja-jember-surabaya-jogja
Sungguh hari-hari yang tak akan pernah kulupa-dan aku berniat untuk itu. Hari-hari dimana aku akan menyesal jika aku tetap kekeuh berkata “tidak” waktu itu…………..

Sekitar 2 minggu sebelumnya…..
Kala itu, saya mendapatkan SMS dari ex kabid (ketua bidang) saya di tim JRMN (Jaringan Rohis Mipa Nasional) HASKA JMF (Himpunan Aktivitas Kajian Agama Jamaah Mushola Al-Furqon) FMIPA UNY. SMS itu berisikan tentang ajakan berkunjung ke UNEJ (Universitas Jember). Di SMS itu juga tertera biaya transportasi 270 ribu. Kontan, saya langsung menolak. Yah, memang saat ini saya sedang dalam rangka proses menghemat dan ada sesuatu yang ingin saya capai. Saya pun menyampaikan alasan saya menolak ajakan itu ke kabid saya. Walaupun tak bisa dipungkiri sebenarnya saya pengen juga kesana sih, tapi………………

Beberapa hari kemudian, SMS tentang ajakan itu kembali bertandang ke hape saya. Saya cuek saja bacanya. Saya memang sudah berniat tutup mata dan tutup telinga untuk ajakan ke Jember itu. Hemat yul, hemat yul, hemat. Begitu kira-kira kata hati saya. Sampai pada suatu siang saat saya berada di suatu mini market, tiba-tiba hape saya berdering: ada panggilan masuk. Dari siapa? Dari kabid saya. Sudah saya duga. Pasti mau ngomongin masalah itu. Lah bener kan.
Kabid  : jadi gimana yul? Mau ikut nggak? Mumpung liburan iniii
Saya    : saya kan sudah bilang enggak. Ongkosnya terlalu mahal.
Kabid  : udah murah ituuu
Saya    : tapi saya lagi berhemat
Kabid  : kalo gratis mau nggak?
Hah???
Saya    : ya kalo gratis mau lah
Kabid  : yaudah berarti kamu ikut ya
Saya    : loh kok? Ini beneran?
Kabid  : iya
Saya    : trus temen-temen yang lain gratis juga?
Kabid  : ya enggak lah, cuma kamu doang.
Saya    : hah????? Wah saya nggak enak lah kalo Cuma saya doang yang gratis. Trus yang mbeliin saya tiket siapa? 270 ribu kan nggak sedikit
Kabid  : besok naik kereta, 40 ribu. Jadi nggak mau? Yaudah, nanti saya carikan penggantinya
Saya    : eeeeeeeeeeeeeeeehhhhh……… iyaaaaaaaaaaaaaa mauuuuuuuuuuuuuuuuu
Seisi mini market langsung pada ngeliatin saya.

Tapi malamnya kebimbangan kembali menggelayuti saya. Ciyus nih saya mau ikut? Masalahnya, nggak enak ngerepotin teman-teman yang lain. Masak iya mereka urunan (baca: patungan) cuma buat mbeliin saya tiket. Memalukan sekali. Saya juga kan males-malesan pengen ikutnya. Nggak terlalu antusias banget kayak biasanya. Saya juga sudah ada rencana liburan di tempat lain. Nggak ikut juga nggak masalah, nggak bakalan mempengaruhi jalan hidup saya. Lagipula, kalo ada tiket gratis, kenapa harus saya yang jadi “korban”nya? Yang lain pasti banyak yang mau kan? Dan ternyata jawabannya seperti ini:
Anak-anak JRMN yang lain pada mudik. Cuma tinggal kamu yang enggak.
Ohhhhh, jadi ini status saya sebagai “yang tersisa” rupanya….
Sebenarnya yang dari UNEJ itu pengennya Fitri yang ikut, soalnya dia sodaranya Fitri.
Makin jleb lagi….
Saya    : Yaudah kenapa nggak mba Fitri aja?
Kabid  : Fitri nggak bisa. Lagipula kamu kan memang di undang.
Saya    : tapi kayaknya saya nggak jadi ikut aja deh.
Tak terduga, ternyata balasannya berbunyi:
Kamu itu nggak menghargai teman-teman yang sudah urunan buat beliin kamu tiket ya???!!!!!
Wadauuuuuwww
Dengan pasrah, saya menjawab:
Iya iyaa saya ikut.

……………………………………………………………………………………………………………………………………

Dan akhirnya hari yang ditunggu pun tiba. TARAAAAAAAAAAAAAAAA
13 pejuang siap mbolang melakukan perjalanan ke timur. Kalo Kera Sakti journey to the west, kami journey to the east. So, kami dan kera sakti “beda”. Okay?
Sebenarnya awalnya ada 14 orang yang akan pergi ke Jember, tapi ternyata ada 1 orang yang batal ikut di sekitar 1 jam sebelum keberangkatan. Hmm yasudalah tak apa. Jadilah kami berangkat Jumat pagi ber-13. Eeeeeh, ber 11 ding, yang 2 nyusul berangkat sabtu soalnya jumat pagi beliau-beliau ini ada responsi. Wah ternyata missed komunikasi. Dikirain berangkat jumat sore. Padahal kan berangkatnya jumat pagi? Hahaaaa…. Aya-aya wae :D

Pagi itu kami ber-11 berkumpul di belakang masjid Mujahidin UNY. Dari UNY ber-10. Ikwan (baca: putra) ada 8, akhwat (baca: putri) ada 2. Dan ketambahan mba-mba UGM 1 orang. Ya bukan mba-mba juga sih, kami kan seangkatan. Tapi ya tak apa, daripada di panggil mas-mas hayo? wkwkwkwk

Kami pun meluncur ke stasiun Lempuyangan jogja. Karena yang putri cuma saya saja yang bawa motor, padahal ada 2 orang yang perlu diboncengin, jadinya harus balik 2 kali UNY-Lempuyangan.
Setelah mengantarkan mba Fitri, saya kembali lagi ke UNY untuk menjemput mba Reni (mba-mba UGM). Dalam perjalanan penjemputan itu, saya santai-santai saja di jalan. Menikmati indahnya pagi di kota Jogja teristimewa sebelum meningglkan jogja untuk beberapa hari. Hiks hiks hiks T_T
Nah, sesampainya di masjid Mujahidin, tinggal ada mba Reni doang.
Saya    : loh yang lain mana mba?
Reni    : udah pada berangkat mbaaaaaa (dengan ekspresi wajah gugup)
Saya    : iya po? Udah dari tadi?
Reni    : iyaaaa (makin gugup)
Saya    : lah emangnya ini jam berapa?
Reni    : jam 9 kurang tigaaaa
Saya    : beneran mba??? WAAAAAAAAA keretanya kan berangkat jam 9.15 wadoooooow
Masalah klasik. Selalu saja begini.
Gas pol. Di jalan benar-benar sudah nggak bisa konsentrasi lagi. Buyar. Rasanya kok nggak sampai-sampai di stasiun. Ditambah lagi mba Reni yang saya boncengin menambah kegugupan saya karena berteriak-teriak “ayo mba yuliiii fighting!!! Fighting!!!!!”---yang mungkin niatnya untuk menyemangati saya, tapi yang ada malah bikin saya tambah sesak nafas.

Fiuh. Akhirnya sampai juga di stasiun. Dan keretanya belom datang. Alhamdulillah yah J
Setelah sekitar 2 menit, Logawa, kereta yang kami tumpangi pun datang. Suaranya bergemuruh menggetarkan kaki kami yang berdiri di samping rel. Kami pun bersiap-siap naik kereta, mencari gerbong sesuai tiket masing-masing. Saat kami akan masuk gerbong, kami melakukan yaaah semacam presensi lah. Satu dua tiga… loh kok cuma ada 10 orang?????? Yang satu orang mana???????? Siapa yang belom ada disini?????
MAS FERIIIIIIIIIIIIIIII

Bersambung…………


Monday, April 4, 2011

KITA DAN MEREKA



Maret, April, Mei, Juni. Masa-masa yang sangat genting untuk kelas XII. Ga Cuma genting nyiapin UN, tapi juga genting nyiapin SNMPTN. Tapi ini juga udah lumayan. Seperti yang kita ketahui, tahun 2011 ini bisa dikatakan revolusi pendidikan karena sistematika masuk PTN/PTS di Indonesia berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Eh tapi sebenarnya sistematika UN juga beda ding. Kalo biasanya kan UN dulu baru USEK, tahun ini USEK dulu baru UN. Mungkin pengalaman bertahun-tahun lalu, siswa-siswi cenderung menyepelekan USEK dan menganggap UN jauh lebih penting. Tapi, dumeh UN udah kelar, apakah lantas kita boleh menduakan USEK? Kan jelas enggak toh. Tapi ini cuma teori. Kenyataannya di lapangan tak seperti itu. Ga sedikit siswa yang memelototi UN dan memandang sebelah mata USEK. Hmm, kasihan sekali ya si USEK di-anaktiri-kan. Oleh karena itu, pemerintah lebih mendahulukan USEK daripada UN. Selain [mungkin] karena bertujuan agar para murid tidak terlalu mendewa-dewakan UN dan membabukan USEK, juga bisa sebagai sarana latihan (semacam tryout) untuk persiapan UN. So, sebenarnya malah kita kan yang untung hihihihi :D
Nah yang mau saya suarakan disini adalah masalah SNMPTNnya. Tahun ini SNMPTN dibagi menjadi jalur undangan dan jalur tertulis. Yang jadi masalah adalah jalur undangannya. Masalah? Lah kok? Nggg, ya sebenarnya masalah ngga masalah sih. Ngga masalah kalo kita dapat menyikapinya secara bijak. Namun akan sangat berbeda manakala kita mulai menyalahgunakan “kepercayaan” yang diberikan untuk kita itu. Saking terbuainya dengan terpilihnya kita di jalur undangan dan membanjirnya program beasiswa, lantas banyak siswa yang apply ke berbagai universitas hanya dengan alasan coba-coba. Atau dengan alasan untuk jaga-jaga. Dan apabila mereka diterima, mereka bingung jadi mau di ambil ato tidak. Bahkan ada yang langsung menolaknya ketika ternyata dia diterima di universitas yang jauh lebih dia idam-idamkan. Kenapa? Sudah jelas karena alasan coba-coba/jaga-jaga tadi. Mereka juga asal milih jurusan. Kebanyakan dari mereka memilih universitas yang passing gradenya rendah agar persentase diterima besar karena takut tidak diterima walaupun tidak sreg dengan jurusan pilihan mereka sendiri itu. Mungkin ungkapan yang cocok adalah habis manis sepah dibuang. Sudah diterima, tetapi ketika sudah diterima dengan yang lebih baik, lantas membuang yang lama. Bisa dibayangkan, betapa sakit hatinya siswa-sisiwi yang lain yang disingkirkan dengan cara seperti itu. Secara tidak langsung, mereka yang seenaknya membuang rejeki tadi telah menggusur kesempatan temen-teman dibawahnya untuk mendapatkan pendidikan. Masak iya kita mau senang-senang di atas penderitaan mereka. Bagaimana rasanya jika yang tergusur adalah kita sendiri, coba?! Na’udzubillahimindzaalik deh :)
Memang sudah menjadi hak kita untuk memililh lebih dari 1 universitas, ribuan juga gapapa kalo mampu :D. Tapi apakah kita hanya memikirkan dari 1 sisi saja? Kita sudah SMA, jauh lebih dewasa. Tentunya kita juga harus memikirkan dari sisi yang lain. Kalo orang jawa mah bilangnya tepa salira. Peduli dengan yang lain. Kalo kita memang tidak berminat dengan jurusan yang kita pilih, kenapa harus apply?! Apakah hanya ingin menyandang status diterimanya kita di banyak universitas sehingga terdengar keren? Aduh ngga banget deh! Apalagi kalo cuma alasan jaga-jaga. Tapi beda lagi kasusnya kalo jaga-jaganya emang karena kita bener-bener niat banget sama tuh jurusan. Misal: kita apply FTI [teknik fisika] ITB dan teknik fisika UGM. Keduanya sama-sama jalur non-test. Kalo menurut saya pribadi, it’s okay. Toh sma-sama menjurus di pilihan kita, yaitu teknik fisika. Tapi gimana kalo gini kasusnya: kita apply teknik fisika UGM sama tata boga UNY. Keduanya juga sama-sama non-test. Sudah jelas kalo si X ini milih tata boga UNY karna alasan coba-coba. Dan kalo diterima teknik fisika UGM [misalnya sebelumnya sudah diterima di tata boga UNY], langsung deh tata boga UNY-nya ditendang. Astaghfirullah..
*ngelus dada
Tidak hanya tahun ini, tetapi tahun-tahun sebelumnya kasus seperti ini sudah marak. Tapi ya emang jauh lebih marak taun 2011 ini ding. Secara, sekarang kan ada jalur SNMPTN undangan juga. Khusnudzon saya, semoga mereka memang tidak kepikiran dan tidak menyadari akibat yang akan mereka timbulkan, mereka juga tidak menyadari bahwa sebenarnya mereka tekah menghilangkan kesempatan untuk mereka yang ingin diterima di PTN/PTS impian mereka. Karenanya, saya dan mungkin banyak orang di luar sana yang ingin memperjuangkan pendidikan untuk mereka, menghimbau lewat tulisan ecek-ecek ini agar teman-teman lebih bijak dalam mengambil keputusan. Lebih peduli dengan pendidikan mereka. Coba kita bayangkan, kalo Anda melakukan hal ini, Anda bisa menyelamatkan 1 calon mahasiswa. Nah kalo Anda mengajak se-sekolah Anda, berapa banyak lagi yang terselamatkan. Apalagi kalo semua siswa Indonesia mau peduli, mungkin ribuan teman-teman kita dapat terselamatkan pendidikannya. Kita bisa tersenyum, mereka juga bisa lebih tersenyum. Kita bisa sama-sama tersenyum, dan bergandengan tangan menuju pendidikan yang lebih maju. Ayo kawan… aku, kamu, kita, mari selamatkan dunia dengan menyelamatkan pendidikan mereka!!! GANBATTE KUDASAI, sobat ^^


*PS: ini cuma opini dari seorang bocah ingusan, pelajar kelas XII SMA yang sebenarnya juga sedang belajar bagaimana menghargai dan peduli dengan orang lain. Acuhkan saja postingan ini kalo menurut Anda memang tidak, ato bahkan sangat-sangat tidak layak untuk diindahkan. Jangan menganggap ini sebagai sesuatu yang serius. Dan kalopun ada yang merasa tersakiti, tersindir, dsb, dengan kerendahan hati saya minta maaf. Saya tidak ada maksud untuk mencari musuh. Saya baru saja mendapat pencerahan dan saya hanya ingin berbagi untuk Anda semua, semoga bermanfaat ya :)

KALIAN MUTIARA JIWA KAMI


Masih lekat di benak saya. Bagaimana saat itu wajah-wajah ceria penuh semangat anak-anak di pengungsian “korban” dari keganasan Merapi. Minggu, 16 Januari 2011. Satu hari yang sangat singkat bersama mereka, bersama saudara-saudara yang kurang beruntung. Mereka bukan sedang dilanda bencana. Sama sekali bukan. Mereka hanya sedang ingin kumpul bersama. Untuk bertemu dengan kami, saudara-saudara yang tak akan pernah mereka temui jikalau bukan karena rencana “indah”-Nya ini :)
Well, kenapa saya bisa terjun kedalamnya, semua berawal dari liqo’. Tentunya kita semua tahu kalo erupsi Merapi beberapa bulan lalu cukup menyita perhatian kita, baik dunia nasional maupun internasional. Tidak terkecuali, kami, para anak ingusan jebolan mBantul pun mengelus dada merasa prihatin dengan keadaan mereka, saudara-saudara kami se-tanah DIY.
Jam 7 harusnya kami berangkat dari mBantul. Tapi karena jam karet yang sudah terlanjur nempel, jadilah kami berangkat sekitar jam 8an kurang. Hahahaha. Sampai Youth Center (tempat pengungsian) kira–kira jam 9. Status kami waktu itu adalah “relawan pendidikan”. Setelah konfirmasi ke bagian tamu, kami langsung menuju tenda putih tempat anak-anak “sekolah”. Kebanyakan dari mereka adalah usia SD. Dari mulai balita sampai kelas 6 SD, semua campur baur di dalam tenda putih itu. Tentu saja pelajarannya bukan seperti pelajaran biasanya. Melainkan lebih ke bermain sambil belajar. Selain sebagai sarana hiburan, sistem ini juga cocok dengan para penghuni tenda putih yang kebanyakan masih kanak-kanak. Masak iya usia balita diajarin matematika? Bisa-bisa mereka terkena mathphobia seumur hidup :D
Pertama kali liat wajah mereka… hemm, campur aduk: sedih, prihatin lihat wajah-wajah innocent ini yang terpaksa sudah harus merasakan pahitnya hidup. Tapi di sisi lain saya juga senang, terharu lihat semangat mereka yang tetap berkobar untuk terus belajar di keadaan seperti itu yang mungkin tak bisa orang lain lakukan, bahkan saya sendiri. Sempat ingin menitikkan air mata. Tapi ga tega juga lihat keceriaan di wajah mereka. Bahkan pas kami menuju tenda putih, segerombolan anak kecil yg unyu-unyu beud berebutan pengen salaman sama kami. Waduh! Mba-mba ini bukan artis loh dek. Malah jadi ngga enak sendiri waktu itu. Eh tapi lumayan juga, jadi artis sehari kikikik ^^
Sudah sekitar 3 hari adek-adek saya tercinta ini sekolah di tenda putih. Sebenere saya lupa itu hari keberapa. Tapi kayaknya sih hari keempat. Ternyata disana juga ada relawan-relawan pendidikan yang lain. Ada belasan lah. Jam pertama pagi menjelang siang kala itu diisi dengan origami. Setiap siswa dibagikan kertas lipat yang berwarna-warni. Mereka boleh membentuk kertas itu menjadi apa saja yang mereka inginkan, sesuai kreativitas dan imajinasi mereka. Kalo boleh jujur, awalnya waktu itu saya belom sarapan, jadi agak kurang cihui semangatnya. Tapi demi melihat semangat anak-anak unyu ini, saya jadi kesetrum semangat. Lah masak saya kalah semangat sama mereka yang kondisinya sedang tidak seberuntung saya?! Tentu saja ini tak bisa dibiarkan! Hehehehe
Jam kedua diisi dengan kegiatan outdoor. Semua anak dikelompokkan menjadi beberapa tim. Tiap tim berisi sekitar 10 anak dengan 3 pendamping (relawan pendidikan). Kemudian tiap tim ini diberi kebebasan mau melakukan apa sesuai dengan kebijakan pendamping. Ada yang bercerita tentang asal usul Danau Toba, ular tangga, permainan konsentrasi, dll. Semuanya terlihat sangat menikmati kegiatan ini. Teriknya sang mentari pun seakan tak mampu mengganggu kebersamaan kami.
Disana, ada seseorang yang sangat spesial bagi saya. Laki-laki. Eits, jangan negatif thinking dulu. Laki-lakinya masih bocah kok, kira-kira unur 4 tahun :P. Di saat anak-anak yang lain mengelompok sesuai dengan timnya, adek yang satu ini malah ada di gendongan ibunya. Kemudian dengan agak malu-malu, ibu dan anak ini mendekati saya yang sedang mendampingi salah satu tim dan si ibu berkata, “mba, ada buku nggak? Anak saya ini dari tadi nangis minta mulu…” agak kaget juga saya. Yang lain sibuk bermain, kok yang ini malah pengen belajar. Meski masih agak heran, saya coba carikan juga kertas untuk sang ibu. Tapi saya nyari kemana-mana ga ada ternyata. Lha wong tas saya isinya ga ada alat tulis je. Hehehe. Cuma ada kertas lipat warna-warni sisa origami tadi pagi. “aduh bu, maaf. Tinggal ini. Gimana bu?”
“oh ya gapapa mba.” Kata ibu itu tersenyum lega
“tapi mba, saya boleh minta bolpen atau pensil tidak? Anak saya ini seneng banget sama yang namanya nulis.” Si ibu melanjutkan. Waduh, padahal saya kan ga bawa alat tulis. Tapi lagi-lagi lihat sinar semangat bocah ini, akhirnya saya usahakan juga. Setelah keliling-keliling, akhirnya dapet juga. Meski cuma spidol. Alhamdulillah si ibu dengan senang hati mau menerima dan berlalu dari hadapan saya setelah mengucapkan banyak matur nuwun. Dari kejauhan, saya sempat melirik adek kecil itu yang dengan semangat, gembira, dan cerianya mulai meliuk-liukkan penanya di atas kertas berwarna tadi. Subhanallah. Sayang sekali waktu itu saya ga sempet kenalan. Saking terseponanya sih :D
Setelah sholat dhuhur dan makan siang, berakhirlah kegiatan belajar mengajar hari itu. Satu hari yang sangat singkat, namun sarat akan makna. Makna kebersamaan, persaudaraan, semangat, keceriaan, dan hal-hal indah lainnya. Saya yang harusnya memberi semangat untuk mereka, justru mereka yang memberi semangat untuk saya. Saya yang harusnya mengajarkan mereka arti sebuah persaudaraan, justru mereka yang mengajarkannya untuk saya. However, saya sangat beruntung diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk sedikit mencicipi kebersamaan dengan mereka, adek-adek yang penuh keceriaan hidup di dada. Sungguh, tak akan pernah ku lupakan jasa-jasa mereka. Jasa-jasa yang membuat saya untuk selalu bersyukur, pantang putus asa, dan selalu semangat. Youth Center, saksi mati akan kuatnya persaudaraan kami. Persaudaraan antara adik dan kakak. Terima kasih adik-adik ku sayang… hanya itu, segelas air yang bisa kami berikan untuk kalian, tapi kalian membalasnya dengan memberikan air seluas samudra… semoga kita dipertemukan kembali. Kalopun tidak difananya dunia ini, mba harap kita dipertemukan di surga-Nya kelak. Amin yaa Rabb. Adek-adek ku tercinta, kalian mutiara jiwa kami:)

*foto2nya nyusul ya :D

Thursday, March 31, 2011

DI BUS KU MALANG, DI BUS KU SAYANG

Bis. Bus. Bes. Sama saja. Satu kata, tiga huruf. Namun tak kan mampu berlembar-lembar kertas mewakili “curahan hati” ku tentang benda berjalan ini. Di bus ku malang, di bus ku sayang. Emmm, bisa iya bisa juga tidak. Loh kok?
Saya lupa kapan pertama kali naik bus. Yang jelas saya naiknya setelah dilahirkan di dunia ini. Hehehehe. Tapi kalo pertama kalinya saya naik bus sendirian (ngga bareng keluarga) itu pas SMP. Dari seangkatan SD saya yang kebanyakan satu desa sama saya, Cuma saya tok lah yang ada di SMP *tuuuuuut*. Jadi ya mau ga mau mesti berangkat sekolah sendirian. Jarak rumah dari sekolah kira-kira 5 km. kalo ngga nyepeda ya ngebis. Nah ini dia kisah ngebis pertama ku. Tanpa ditemani ayah, ibu, temen, dan saudara-saudara dekat saya yang lain. Tapi ya ngga sendirian sendirian banget sih. Iyelah kan ada pak sopir, pak kernet, n of course penumpang-penumpang yang lain. Suka duka ku ngebis…. Ah betapa tak terhitung banyaknya. Tapi ini sedikit yang saya ingat dari kisah benci dan cinta saya bersama si bus:
Duka:
1. Ngga tau kalo ternyata bus yang saya tumpangi ngga lewat jalan yg saya maksud. Tp karena kasihan lihat tampang melas saya yang sengaja saya pasang, jadilah si bus itu lewat jalan yang saya maksud dengan –sepertinya- terpaksa
2. Saya baru nyadar ternyata duit di saku saya tinggal 300 perak padahal waktu itu minimal ongkos ngebis 500 perak. Eh ndak taunya malah digratisin sama pak kernetnya. Hahahah, jazakallah pak 
3. Mesti naik bus 2 jurusan tiap mau berangkat/pulang sekolah karena letak SMP saya yang memang kurang “strategis”
4. Kehilangan uang amanah dari temen2 yang harusnya buat ongkos desain. Jadilah saya yang nuker uang itu huhuhu. Padahal saya nyimpennya udah rapet banget. Usut punya usut ternyata bus2 tertentu ada yang punya ingon-ingon. Hmm kalo soal yang satu ini Wallahua’lam deh
5. Kepeleset gara2 pas ujan deres sampai semua penumpang mengarah ke saya dengan ekspresi *&^%$#@ seakan berkata, “ih dasar udik!”
6. Saya sering ngga dapat duit kembalian. Tau sendiri kan pelajar gimana harus hemat. Uh bete >_< Suka:
1. Bisa menikmati pemandangan sepanjang perjalanan dan mentadhaburi nikmat Allah yang subhanallah sekali 
2. Bisa sambil mbaca-mbaca buku on the way. Apalagi kalo lagi ada ujian semester, biasanya saya manfaatkan buat ngebis
3. Ketemu temen2 lama
4. Ngga akan kena momen! Karena saya ga punya SIM, jadi sudah tak terhitung berapa banyaknya saya ketilang pas naik motor
5. Aman tentram kalo ujan
6. Bisa berperan dalam penghematan BBM dunia
7. Sering digratisi sama pak kernetnya ahahahaha :P
Ya itulah sekelumit memori saya dengan si bus yang berhasil saya kais-kais. Kesimpulannya kalo saya pribadi lebih banyak sukanya daripada dukanya. Tapi sampai sekarang saya masih suka sering males ding naik bus. Ga efisien waktu. Saya jadi sering telat masuk sekolah dan sudah berulang kali dihukum nyapu. Sampai-sampai pak guru yang setia jaga gerbang sudah males nanya alasan saya telat. Hehehhe. Saya orangnya emang ngga bisa ontime. Padahal kan bus itu ontime bangeeeeet.
Dan seiring berjalannya waktu, saya menyadari tenyata kami TIDAK BERJODOH. Horeeeeeeeeeeeee!!! (o^___^o) berarti saya memang ditakdirkan oleh Allah SWT bahwa pendamping hidup saya nantinya seorang MANUSIA :D hahaha (ketawa setan). Tentunya seorang ikhwan yang saya idam-idamkan. Pangeran sayaaaa kikikikik ^^. Ah udah ah malah ngelantur sampe Afrika. Tapi amin ding, amin ya Rabb 
However, segera putuskan pilihan mu! Alah bisa karena biasa. Witing tresno jalaran seko kulino. Hayo ati-ati bagi yang tiap hari bersama si bus. Bisa jadiiii……. AAAAAAAH TIDAK! Selamatkan diri kalian. Kalo kalian ragu, segera periksakan psikologis Anda ke dokter jiwa. Bwahahahaha

*ini hanya untuk hiburan semata. Tolong jangan diambil hati kalo ada yang merasa tersakiti.. salam ukhuwah sobat! DO YOUR BEST!!!

Friday, January 15, 2010

CERITA TENTANG KATAK KECIL

Pada suatu hari ada sekumpulan katak-katak kecil yang berlomba-lomba.
Tujuannya adalah mencapai puncak sebuah menara yang sangat tinggi.
Penonton berkumpul bersama mengelilingi menara untuk menyaksikan perlombaan dan memberikan semangat kepada para peserta.
Perlombaan pun dimulai...
Secara jujur:
Tak satupun penonton benar-benar percaya bahwa katak-katak kecil akan bisa berhasil mencapai puncak menara.
Terdengar ada yang berkata:
"Oh, jalannya terlalu susahhhhh!!
Mereka TIDAK AKAN BISA sampai ke puncak."
atau:
"Tidak ada kesempatan untuk berhasil...Menaranya terlalu tinggi...!!
Katak-Katak kecil mulai berjatuhan, satu persatu...
... Kecuali mereka yang tetap bersemangat menaiki menara perlahan- lahan semakin tinggi...dan semakin tinggi..
Penonton terus bersorak
"Terlalu susah!!! Tak seekor pun yang akan berhasil!!!"
Lebih banyak lagi katak kecil yang lelah dan menyerah...
...Tapi ada SATU yang tetap melangkah hingga semakin tinggi dan tinggi...
Dia tak kenal menyerah, tak kenal kalah!
Akhirnya yang lain telah menyerah untuk menaiki menara. Kecuali seekor katak kecil yang begitu berusaha keras dan menjadi satu-satunya yang BERHASIL sampai KE PUNCAK!
SEMUA katak kecil yang lain ingin tahu bagaimana katak ini bisa melakukannya?
Seekor peserta bertanya bagaimana cara katak yang berhasil itu mempunyai kekuatan untuk mencapai tujuan.
Ternyata...
Katak yang menjadi pemenang itu TULI!!!!

Nasihat dari cerita ini adalah:
Jangan sekali kali mendengar kata orang lain yang mempunyai kecenderungan negatif ataupun pesimis...
…karena mereka akan mengambil sebahagian besar mimpi kita dan menjauhkannya dari kita.
Selalulah ingat kata-kata bertuah yang ada.
Karena segala sesuatu yang kita dengar dan kita baca akan mempengaruhi perilaku kita!
Karena itu:
Selalu tetap....



POSITIVE!
Dan yang terpenting:
Bersikap TULI jika ada orang mengatakan bahwa KITA tidak bisa mencapai cita-cita kita!
Selalu berpikir:
I can do this!
Kirim pesanan ini kepada minimum 5 sahabat.
Berikan mereka motivasi!!!
Karena sahabat yang baik adalah sahabat yang sering memberi motivasi antara satu sama lain.

CERITA TENTANG KATAK KECIL

Pada suatu hari ada sekumpulan katak-katak kecil yang berlomba-lomba.
Tujuannya adalah mencapai puncak sebuah menara yang sangat tinggi.
Penonton berkumpul bersama mengelilingi menara untuk menyaksikan perlombaan dan memberikan semangat kepada para peserta.
Perlombaan pun dimulai...
Secara jujur:
Tak satupun penonton benar-benar percaya bahwa katak-katak kecil akan bisa berhasil mencapai puncak menara.
Terdengar ada yang berkata:
"Oh, jalannya terlalu susahhhhh!!
Mereka TIDAK AKAN BISA sampai ke puncak."
atau:
"Tidak ada kesempatan untuk berhasil...Menaranya terlalu tinggi...!!
Katak-Katak kecil mulai berjatuhan, satu persatu...
... Kecuali mereka yang tetap bersemangat menaiki menara perlahan- lahan semakin tinggi...dan semakin tinggi..
Penonton terus bersorak
"Terlalu susah!!! Tak seekor pun yang akan berhasil!!!"
Lebih banyak lagi katak kecil yang lelah dan menyerah...
...Tapi ada SATU yang tetap melangkah hingga semakin tinggi dan tinggi...
Dia tak kenal menyerah, tak kenal kalah!
Akhirnya yang lain telah menyerah untuk menaiki menara. Kecuali seekor katak kecil yang begitu berusaha keras dan menjadi satu-satunya yang BERHASIL sampai KE PUNCAK!
SEMUA katak kecil yang lain ingin tahu bagaimana katak ini bisa melakukannya?
Seekor peserta bertanya bagaimana cara katak yang berhasil itu mempunyai kekuatan untuk mencapai tujuan.
Ternyata...
Katak yang menjadi pemenang itu TULI!!!!

Nasihat dari cerita ini adalah:
Jangan sekali kali mendengar kata orang lain yang mempunyai kecenderungan negatif ataupun pesimis...
…karena mereka akan mengambil sebahagian besar mimpi kita dan menjauhkannya dari kita.
Selalulah ingat kata-kata bertuah yang ada.
Karena segala sesuatu yang kita dengar dan kita baca akan mempengaruhi perilaku kita!
Karena itu:
Selalu tetap....



POSITIVE!
Dan yang terpenting:
Bersikap TULI jika ada orang mengatakan bahwa KITA tidak bisa mencapai cita-cita kita!
Selalu berpikir:
I can do this!
Kirim pesanan ini kepada minimum 5 sahabat.
Berikan mereka motivasi!!!
Karena sahabat yang baik adalah sahabat yang sering memberi motivasi antara satu sama lain.

Tuesday, December 1, 2009

Siap Menghadapi Ujian dan Ulangan Umum



Tak terasa sebentar lagi kita akan menjalani ujian dan ulangan umum. Nah, apakah teman2 sudah siap untuk menghadapinya? Berikut ini terdapat beberapa tips yang dapat kita lakukan untuk mempersiapkannya:

1. Siapkan waktu sebaik mungkin
Perhatikan urutan mata-mata pelajaran yang akan diuji lalu jadwalkan waktu untuk belajar. Mulailah untuk mempelajari mata pelajaran yang diujikan terlebih dahulu dari sekarang. Kurangilah waktu bermainmu. Jalankan kebiasaan ini setiap hari termasuk di akhir pekan.

2. Pelajari kembali catatanmu setiap hari.
Setelah pulang sekolah, biasakan untuk mempelajari kembali catatanmu. Hal ini dilakukan agar kita benar-benar mengerti pelajaran yang kita dapatkan di sekolah.

3. Lihat kembali tugas-tugas dan ulangan-ulanganmu yang sebelumnya.

Melihat kembali tugas-tugas dan ulangan-ulangan sebelumnya juga merupakan proses belajar. Coba lihat kembali dimana kalian melakukan kesalahan dan carilah jawaban yang benar. Siapa tahu apabila soal tersebut termasuk dalam soal yang diujikan, kalian sudah siap untuk menyelesaikannya dengan benar.

4. Buatlah kelompok belajar.
Dengan belajar berkelompok kalian dapat bertukar pikiran untuk membahas pelajaran yang kurang dimengerti atau sulit. Tetapi pastikan bahwa saat belajar bersama, kalian memang memakai waktu tersebut untuk belajar dan bukannya mengobrol.

5. Ikuti bimbingan belajar.
Salah satu pilihan yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan diri kita menghadapi ujian atau ulangan umum adalah mengikuti bimbingan belajar. Dengan mengikuti bimbingan belajar, kita dapat memantapkan mata-mata pelajaran yang diajarkan di sekolah serta apabila kalian tidak mengerti, kalian dapat menanyakannya pada guru bimbingan belajar tersebut.

6. Jaga kesehatan tubuh.

Waktu ujian atau ulangan umum semakin dekat dan itu berarti kita harus belajar lebih giat hingga kadang lupa waktu. Karena terlalu lelah, kita jadi jatuh sakit, wah kalau begini kita jadi terhambat deh untuk proses belajarnya. Konsumsilah pula makanan yang bergizi yang mengandung 4 sehat 5 sempurna, jangan makan makanan yang sembarangan. Intinya, kita harus menjaga kesehatan tubuh agar kesehatan kita tetap prima sehingga akhirnya kita dapat menyelesaikan ujian atau ulangan umum dengan baik.

7. "Aku bisa!"
Kadang kita merasa tidak "PeDe" (Percaya Diri) akan menyelesaikan ujian atau ulangan umum dengan baik. Buanglah jauh-jauh pikiran itu dan katakan pada diri sendiri bahwa kita siap menghadapinya dan akan mendapatkan nilai baik. Dengan mempunyai rasa percaya diri, kita akhirnya dapat berkonsentrasi penuh dalam mengerjakan soal-soal yang diujikan.

8. Selesaikan belajar sehari sebelum ujian atau ulangan umum dimulai.

Biasanya kita sering tidak tidur dimalam ujian atau ulangan umum, sehingga akhirnya kita merasa mengantuk keesokan harinya, akibatnya kita tidak bisa menyelesaikan soal-soal ujian atau ulangan umum dengan baik. Agar hal ini tidak terjadi, usahakan untuk menyelesaikan belajar sehari sebelum ulangan umum dimulai. Lalu istirahatlah yang cukup agar tidak mengantuk disaat ujian atau ulangan umum.

9. Datanglah lebih pagi.

Akhirnya hari ujian atau ulangan umum tiba. Usahakan datang lebih pagi ke sekolah karena jika kalian datang terlambat yang akan kalian pikirkan adalah "semoga tidak terlambat." Karena merasa deg-degan, materi pelajaran yang kalian sudah pelajari jauh-jauh hari jadi terlupakan deh. Bayangkan kalau kalian datang lebih pagi kan bisa mengulang catatan.
1o. Perbanyaklah sholat malam + sempatkanlah sholat dhuha,
penting ini !!!!!!

hemmm,
seringkali kita menggunakan waktu istirahat [saat ulangan umum semesteran] untuk belajar, padahal akan lebih afdhol lagi kalo kita menyempatkan waktu barang 5 menit saja untuk sholat dhuha. dan jangan pernah berpikiran ini akan menyita waktu belajar kalian ^^